KOMPAS.com - Anda yang memiliki putri remaja musti lebih waspada saat ini. Kenali siapa teman-temannya, dan biasakan ia untuk selalu bercerita mengenai pergaulannya. Sebab sebuah studi telah menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara seksual sejak usia muda akan meningkatkan risiko kanker serviks kelak.
Para pakar kesehatan menanggapi hasil studi terakhir ini dengan menurunkan batasan usia untuk screening kanker serviks. Di Inggris, wanita tidak memenuhi syarat untuk mengikuti screening NHS (National Health Service) sampai usia 25 tahun. Namun Dr Lesley Walker dari Cancer Research UK mengatakan, "Kalau sudah begini, vaksinasi HPV (human papilloma virus, virus yang ditransmisikan secara seksual dan menjadi penyebab utama kasus kanker serviks) perlu diberikan di sekolah-sekolah pada usia sebelum siswa mulai berhubungan seks, khususnya di antara remaja putri di daerah yang kekurangan."
Riset yang dipublikasikan di British Journal of Cancer ini memang mengamati mengapa wanita di area yang kekurangan tampaknya memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit mematikan ini. Menurut studi yang melibatkan 20.000 responden wanita tersebut, penyebabnya karena wanita di tempat-tempat tersebut umumnya telah berhubungan seks sejak usia remaja. Risiko kanker serviks meningkat pada wanita yang pertama kali melakukan intercourse pada usia 20 tahun.
"Dalam studi kami, wanita yang lebih miskin biasa sudah aktif secara seksual rata-rata 4 tahun lebih awal. Jadi mereka pun mungkin sudah terinfeksi HPV lebih awal, yang artinya memberikan virus itu lebih banyak waktu untuk mengembangkan kanker," ujar Dr Silvia Francheschi, yang memimpin studi tersebut.
Sementara itu, studi lain yang dilakukan International Agency for Research on Cancer mendapati bahwa usia wanita saat pertama melahirkan juga memegang peranan penting dalam mengembangkan kanker serviks. Faktor penyebab lain seperti merokok, dan jumlah partner seksual yang pernah dimiliki, ternyata tidak begitu signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar