Untuk mengetahui bagaimana persaingan dalam usaha itu terjadi, maka diperlukan analisis persaingan salah satunya dengan menggunakan model Lima kekuatan persaingan dari M Porter. Lima kekuatan persaingan menurut M Porter, yaitu :
1.Substitusi
persaingan berdasarkan substitusi merupakan persaingan dari prodak atau jasa alternatif. Dalam hal ini persaingan substitusi PT kereta Api Indonesia ini adalah transportasi laut dan transportasi udara. Dan untuk strategi dalam menghadapi persaingan ini dengan cara memperbaiki pelayanan, sarana dan prasarana dari PT Kereta Api Indonesia.
2.Pemasok
untuk menghadapi persaingan pemasok, PT KAI melakukan hubungan yang baik dengan para pemasoknya seperti perusahaan suku cadang dan pabrik baja dalam pembuatan rel. Baik dalam pembayaran, kepercayaan dan loyalitas PT KAI.
3.Pembeli / Pengguna jasa
PT Kereta Api Indonesia adalah masyarakat umum dari semua kalangan. Sedangkan untuk mempertahankan konsumen PT KAI dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan.
4.Persaingan antar penjual dalam satu industri
Untuk persaingan PT KAI dalam satu industri misalnya, kendaraan bus antar provinsi ataupun antar kota. Strategi yang digunakan untuk menghadapi persaingan ini yaitu dengan cara memperbaiki rel-rel yang rusak, memperbaharui suku cadang, dan pemesanan tiket secara online.
5.Pendatang baru potensial
pendatang baru potensial di industri transportasi lebih banyak di transportasi udara. Cara menghadapinya dengan memberikan harga yang terjangkau, kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan, serta tepat waktu dalam keberangkatan dan kepulangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar